Kamis, 13 April 2023

Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya

Membuat dan memasarkan sebuah produk memerlukan banyak hal pendukung. Salah satunya adalah kemasan. Adanya kemasan yang menarik tentu akan meningkatkan nilai jual produk. Oleh karena itu, desain kemasan produk menjadi salah satu hal yang perlu Anda kembangkan dalam menjalankan sebuah usaha.

Apa Itu Desain Kemasan Produk?

Desain kemasan produk adalah sebuah usaha untuk membuat benda yang berfungsi sebagai pembungkus sebuah produk secara kreatif dan inovatif. Adanya desain kemasan yang menarik pasti akan menambah ketertarikan pelanggan akan produk tersebut.

Dalam membuat desain kemasan, Anda dapat mengacu pada produk itu sendiri. Misalnya mengacu pada bentuk, warna produk, fungsi produk, target pasar, dan sebagainya. Sedangkan dalam melakukan desain, Anda perlu mempertimbangkan bahan dasar produk, warna, jenis font, dan elemen grafisnya.

Anda juga harus membuat desain kemasan produk kreatif dengan menambahkan beberapa unsur tertentu di dalamnya. Seperti menambahkan cerita, menambahkan tantangan, dan lain sebagainya. Karena itu, Anda bisa membuat desain brief lebih dulu untuk menentukan tujuan dari pembuatan kemasan tersebut.

Mengapa Desain Kemasan Produk itu Penting?

Setelah mengetahui definisinya, kini Anda akan mempelajari tentang seberapa penting desain grafis kemasan pada sebuah bisnis atau industri. Berikut ini adalah beberapa penjabarannya:

1. Sebagai Sarana Marketing sebuah Produk

Adanya kemasan yang menarik pada suatu produk akan memudahkan produk tersebut dikenal dengan baik oleh konsumen. Sehingga, orang akan tertarik untuk membeli produk Anda. Secara tidak langsung, adanya kemasan produk yang menarik dapat meningkatkan penjualan produk.

2. Memberikan Identitas Khusus pada Produk

Orang akan dikenal karena keberadaan identitasnya, begitu juga dengan sebuah produk. Dalam mengembangkan produk, harus ada identitas yang Anda tonjolkan. Sehingga produk tersebut bisa konsumen ingat dengan mudah. Salah satu cara membangun identitas adalah melalui desain kemasan produk yang kreatif.

3. Menambah Keindahan Produk

Estetika tidak hanya perlu ada dalam sebuah lukisan, bangunan. atau karya seni lainnya. Sebuah produk juga memerlukan estetika agar bisa konsumen pandang dengan nyaman. Melalui desain kemasannya, Anda dapat menciptakan nilai estetika pada sebuah barang yang akan dijual.

Pada beberapa kasus, ada produk yang tidak unggul dalam segi kualitas, namun memiliki estetika kemasan yang baik. Hasilnya, produk tersebut akan tetap mampu bersaing dengan produk lain yang memiliki kualitas lebih unggul. Hal tersebut terjadi karena kebanyakan orang akan tertarik akan nilai-nilai estetika.

4. Sebagai Branding Jangka Panjang

Dalam dunia bisnis, untuk memenangkan persaingan jangka panjang Anda harus memiliki branding atau brand image yang baik pada sebuah produk. Oleh karena itu, kemasan produk yang Anda buat harus memiliki nilai yang kuat untuk mempertahankan branding jangka panjang

Prinsip dalam Membuat Desain Kemasan Produk

Sebelum mengetahui berbagai tips dalam membuat desain kemasan. Berikut ini adalah beberapa prinsip untuk membuat desain kemasan yang bisa Anda jadikan sebagai acuan:

1. Memiliki Nilai Kesederhanaan

Adanya bentuk serta desain yang sederhana, namun jelas akan lebih menarik jika Anda bandingkan dengan kemasan yang terlalu ramai dan rumit. Hal tersebut karena calon pembeli akan dengan mudah membaca deskripsi produk pada kemasan yang sederhana tersebut.

Anda dapat memprioritaskan kesederhanaan dalam desain seperti penggunaan warna yang tidak terlalu banyak, penggunaan elemen yang senada, dan bentuk huruf yang mudah untuk dibaca. Tampilkan juga informasi penting yang ingin Anda tonjolkan pada sebuah produk dan beri highlight desain tertentu.

2. Memiliki Nilai Kejujuran

Desain kemasan produk tidak hanya membutuhkan nilai kreatif, namun juga membutuhkan nilai kejujuran. Hal tersebut bertujuan untuk membangun loyalitas pelanggan pada produk yang Anda pasarkan. Tampilkan gambar atau informasi sesuai fakta yang ada pada sebuah produk dan tidak usah melebih-lebihkannya.

Ketidakjujuran ini kerap kali terjadi, khususnya pada produk makanan dan minuman. Misalnya terdapat klaim tanpa pewarna dan pengawet, padahal di dalamnya masih ada substansi tersebut. Dalam berbisnis, jangan sampai Anda mengecewakan pembeli melalui kebohongan.

3. Food Safety

Prinsip satu ini berguna untuk produk makanan dan minuman. Anda harus menjunjung tinggi keamanan pangan atau food safety. Ini karena tidak semua bahan pengemas makanan aman untuk makanan dan minuman tertentu. Oleh karena itu, Anda harus melakukan riset terkait pilihan pengemas produk.

Misalnya, produk makanan akan Anda sajikan dalam keadaan panas. Tentu saja, memiliki pengemas berupa styrofoam atau plastik bukan hal yang tepat. Lalu, untuk produk yang memiliki nutrisi tinggi, tidak baik jika Anda kemas dalam plastik bening. Karena paparan cahaya akan mendegradasi komponen nutrisi tersebut.

4. Unik

Sebuah desain kemasan produk harus memiliki nilai unik dan menarik untuk membuat produk lebih mudah untuk dikenali. Selain itu, produsen biasanya akan membayangkan isi dari suatu produk melalui desain yang tertera pada kemasan. Sehingga, Anda dapat membuatnya nyata namun juga semenarik mungkin.

Agar dapat membuat kemasan yang unik, ada banyak aspek yang bisa Anda pertimbangkan. Seperti pemilihan bentuk kemasan, pemilihan warna, pemilihan tulisan, hingga ilustrasi yang menarik. Ambil perhatian konsumen sebanyak-banyaknya dari awal produk terlihat.

5. Otentik dan Berbeda

Karena persaingan dalam pemasaran semakin ketat, banyak orang memilih desain kemasan menyerupai milik kompetitor yang jauh lebih terkenal. Tentu saja dengan harapan, produk yang tersebut akan laku keras. Namun nyatanya, nilai autentik dan original dari sebuah produk menjadi hal yang lebih penting.

Anda bisa menjadikan kompetitor sebagai salah satu inspirasi untuk membuat desain. Namun, gunakan prinsip ATM atau amati, tiru, dan modifikasi pada produk tersebut. Jangan buat desain serupa karena akan menghilangkan identitas dari sebuah produk. Berikan nilai pembeda yang dapat memberikan keunikan tersendiri.

Tips Membuat Desain Kemasan Produk yang Menarik

Sebelum Anda memulai membuat desain kemasan, berikut ini adalah beberapa tips dan trik yang bisa Anda gunakan sebagai gambaran untuk melakukan desain:

1. Gunakan Warna Cerah

Warna cerah pada sebuah kemasan dapat menarik perhatian konsumen. Hal tersebut terjadi karena warna cerah akan terlihat lebih mencolok dibandingkan dengan warna lainnya.

Anda bisa menggunakan warna cerah seperti kuning, orange, merah muda, atau hijau muda. Tentu saja, warna ini tetap harus Anda selaraskan dengan produk.

2. Tambahkan Informasi Penting dengan Highlight Berbeda

Jika produk Anda memiliki keunggulan tertentu yang perlu pelanggan ketahui, maka Anda bisa meletakkannya dalam kemasan produk. Karena informasi penting tersebut diharapkan harus terbaca konsumen, maka Anda dapat memberikan highlight tertentu sebagai pembeda. Baik dari segi warna atau jenis tulisan. 

3. Gunakan Gambar yang Menarik

Adanya tambahan gambar pada desain kemasan produk akan menambah ketertarikan tersendiri. Selain menambah keunikan, adanya gambar juga berfungsi untuk memberikan gambaran terkait isi sebuah produk pada konsumen. Anda bisa membuat ilustrasi gambar sendiri atau mengunduh dari berbagai website gratis.

4. Gunakan Desain yang Simpel

Desain yang menarik tidak selalu rumit dan memiliki banyak ornamen. Sesuai dengan prinsipnya, justru desain kemasan sederhana lebih banyak peminat akhir-akhir ini.

Desain yang tidak kompleks akan memberikan kesan elegan pada sebuah produk. Selain itu, desain simpel cenderung dapat mempermudah pelanggan menyerap informasi yang ada.

5. Gunakan Kemasan dengan Bahan yang Unik

Terdapat banyak sekali pilihan bahan kemasan yang tersedia. Anda bisa menggunakan bahan kemasan yang unik dan berbeda, sehingga produk Anda akan tampak lebih menonjol. Misalnya, dari pada menggunakan plastik PE transparan, Anda bisa menggunakan standing pouch buram sebagai bahan pengemas.

Contoh Desain Kemasan Produk yang Kreatif

Berikut ini adalah beberapa contoh desain kemasan yang bisa Anda jadikan sebagai inspirasi:

1. Kemasan Jus

Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya
Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya Source: Pinterest

Kemasan jus tersebut sangat menampilkan desain yang kreatif. Terlihat dari pemilihan warna cerah yang sangat menarik sesuai buah. Peletakan nama brand pada sisi depan yang mencolok dengan tulisan yang sederhana. Pada bagian belakang kemasan, dibuat desain ilustrasi yang unik sesuai dengan jenis buah.

2. Desain Kemasan Kosmetik

Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya
Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya Source: Pinterest

Tidak banyak tulisan dan corak warna yang terdapat pada desain tempat kosmetik tersebut. Namun, justru kesederhanaan itulah yang menjadi keunikan desain kemasan satu ini. Lewat bentuk kemasan yang menyerupai koper, produk terlihat unik serta mudah untuk pelanggan bawa.

Corak warna dan bahan kemasan ini akan sangat cocok bagi Anda yang mengusung tema ramah lingkungan bagi produk yang sedang Anda kembangkan. Penggunaan kardus yang mudah di daur ulang dan penggunaan tinta yang tidak boros menjadi kuncinya.

3. Desain Kemasan Biskuit

Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya
Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya, Source: Behance

Contoh desain kemasan produk unik lainnya adalah desain kemasan biskuit seperti yang terlihat pada gambar. Pemilihan warna dasar coklat akan sangat sesuai dengan warna biskuit.

Terdapat juga paduan warna cerah sebagai highlight. Hal yang membuat unik adalah pembuka pada bagian atas yang bisa ditutup kembali. Sehingga dapat memudahkan konsumen untuk memakannya.

4. Kemasan Botol

Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya
Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya, Source: Pinterest

Selain menarik, Anda juga menambahkan hal unik yang tertera dalam kemasan botol di atas. Pada kemasan botol tersebut, terdapat permainan unik yang bisa konsumen kerjakan. Meskipun memiliki berbagai permainan, terlihat bahwa desain kemasan tidak terlalu rumit. Sehingga masih menarik bagi calon pelanggan.

5. Kemasan Bola Lampu

Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya
Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya, Source: Packagingbee

Pemilihan desain kemasan juga bisa berdasar pada permasalahan konsumen. Pada produk lampu yang memiliki permukaan licin, menggunakan kemasan kardus biasa akan membuatnya mudah jatuh dan pecah.

Oleh karena itu, muncul inovasi untuk membuat kemasan seperti yang tertera untuk menghindari jatuhnya lampu. Selain memiliki sisi ergonomis yang baik, kemasan lampu tersebut juga memiliki desain yang elegan namun tetap sederhana. Pemilihan warna ungu dan oranye yang bergradasi menambahkan kesan mewah pada produk.

6. Kemasan Bumbu

Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya
Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya, Source: Pinterest

Selain menambah tingkat keunikan, kemasan produk juga harus menggambarkan isi di dalamnya. Pada kemasan produk bumbu di atas, penjual tidak perlu menerka-nerka lagi isi produk. Karena terdapat mika transparan yang membuat pelanggan dapat langsung melihat isi produk.

Keunikan kemasan seperti inilah yang bisa membuat nilai jual dari sebuah produk meningkat. Selain keunikannya, produk tersebut juga memiliki desain yang sederhana dan jelas. Sehingga pelanggan mudah untuk mengenalinya.

Ayo, Segera Buat Desain Kemasan untuk Produk Anda!

Demikian ulasan mengenai desain kemasan produk mulai dari definisi, prinsip, tips pembuatan, hingga contoh desain yang kreatif. Ketika sudah mempelajari desain packaging, diharapkan Anda dapat memasarkan produk Anda dengan lebih kreatif lagi. Oleh karena itu, tetap semangat dalam berbisnis, ya!

The post Desain Kemasan Produk: Pengertian dan Tips Membuatnya appeared first on Boi Meningkat Manalu 2023.

Sabtu, 08 April 2023

Micro Influencer: Pengertian, Kelebihan serta Ratenya

Pada dasarnya, micro influencer adalah pengguna media sosial yang mempunyai jumlah pengikut antara 10 ribu hingga 50 ribu. Dengan jumlah pengikut sebanyak itu, banyak pelaku usaha yang memanfaatkan jasa mereka, karena dianggap memiliki target engagement yang lebih besar untuk promosi produk.

Benarkah faktanya seperti itu? Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai pengertian micro influencer, kelebihan menggunakan jasanya, serta berapa rate atau harga yang biasanya mereka tawarkan. Semuanya akan kita bahas di bawah ini. Untuk itu, simak baik-baik!

Apa Itu Micro Influencer?

Micro influencer adalah pengguna media sosial baik Instagram, Facebook, TikTok, dan media sosial lainnya yang memiliki jumlah pengikut antara 10 ribu sampai dengan 50 ribu di akun sosial media mereka. Nah, para pengguna media sosial ini kita kenal dengan keahlian serta popularitasnya.

Influencer tipe micro ini memiliki engagement rate yang tinggi, yakni sekitar 60%. Hal ini karena jumlah pengikutnya yang masih berada di bawah 100 ribu. Karena, jika semakin tinggi jumlah pengikutnya, akan semakin rendah juga engagement rate-nya. Itulah mengapa micro influencer tetap dibutuhkan oleh brand saat melakukan promosi.

Kelebihan Menggunakan Jasa Micro Influencer

Jika Anda sudah siap untuk menggunakan jasa micro influencer untuk mempromosikan brand Anda, berikut kami berikan kelebihannya agar lebih meyakinkan, yaitu:

1. Mendapatkan Engagement Rate yang Lebih Tinggi

Kita sering berpikir bahwa jika semakin banyak pengikut yang dimiliki oleh seseorang di media sosialnya, maka akan semakin banyak pula engagement rate yang mereka peroleh. Namun, faktanya tidak seperti itu, hal itu adalah kesalahan persepsi.

Seperti yang sudah kita jelaskan sebelumnya, bahwa micro influencer adalah pengguna media sosial yang mempunyai tingkat engagement yang tinggi daripada para selebgram lainnya. Hal tersebut dikarenakan mereka mempunyai jumlah pengikut yang lebih tersegmentasi, sehingga mereka memiliki tingkat ketertarikan yang sama.

Lebih singkatnya, jika memang Anda mengincar orang yang mempunyai tingkat ketertarikan yang sama terhadap sesuatu. Maka, Anda juga memiliki potensi untuk mendapatkan engagement rate yang lebih tinggi daripada menyewa jasa selebgram yang pengikutnya memiliki ketertarikan yang berbeda-beda.

2. Mampu Mengajak Followers Untuk Aksi Tertentu

Jika Anda menyewa jasa influencer, maka mereka akan mempromosikan brand yang Anda tawarkan terhadap pengikutnya yang sangat setia. Setiap pengikut akan melakukan aksi follow campaign, karena ada alasan yang sesuai dengan minat mereka.

Selain mampu memberikan informasi tentang suatu brand secara lengkap, influencer adalah orang yang juga bisa mengajak setiap pengikutnya untuk percaya terhadap brand yang Anda tawarkan.

Selain itu, disaat mereka mengunggah brand ataupun jasa yang Anda tawarkan, dipastikan setiap pengikutnya juga akan merasa lebih sesuai dengan brand yang Anda tawarkan.

3. Mampu Menyasar Target Pasar

Media sosial adalah salah satu media yang cukup efektif untuk mempromosikan sekaligus memasarkan usaha Anda. Oleh sebab itu, memilih bekerjasama dengan influencer di media sosial bisa menjadi pilihan tepat.

Karena, salah satu kelebihan menggunakan jasa micro influencer adalah Anda bisa mempunyai kesempatan untuk menunjukkan produk yang Anda punya pada target pasar yang lebih spesifik berdasarkan kriteria tertentu. Seperti pengikut dari para influencer tersebut.

Hasilnya, hal ini tentunya mampu untuk meningkatkan engagement rate yang akhirnya juga akan mengarah terhadap konversi penjualan. Menarik, bukan?

4. Biaya Jasa yang Terjangkau

Budget merupakan hal yang sangat penting, khususnya bagi Anda yang baru saja menjalankan usaha. Nah, pada saat bersamaan, Anda tentu juga tetap ingin hal yang terbaik untuk kelancaran usaha Anda. Dengan menggunakan jasa micro influencer inilah, Anda bisa lebih menghemat budget untuk marketing produk.

Budget untuk menyewa jasa micro influencer sangatlah terjangkau. Selain itu, Anda juga bisa bereksperimen dengan mereka, agar bisa mempelajari hal apa yang lebih baik untuk usaha yang Anda jalankan seperti inovasi campaign, giveaway dan sebagainya.

5. Mendapatkan Kepercayaan yang Lebih dari Konsumen

Anda bisa meningkatkan kepercayaan konsumen secara keseluruhan dengan jasa promosi oleh micro influencer. Hal ini karena konten promosi yang dibagikan influencer tersebut lebih meyakinkan, sama seperti rekomendasi pribadi antar konsumen.

Selain itu, kepercayaan konsumen terhadap iklan di televisi biasanya bisa mengalami penurunan yang cukup signifikan. Maka dari itu, promosi melalui jasa influencer bisa membantu Anda untuk mendapatkan kembali kepercayaan konsumen.

Terlebih lagi, audiens yang menjadi pengikut mereka umumnya telah mempercayai opini yang mereka bagikan. Karena kekuatan untuk mempengaruhi audiens inilah yang menjadikan banyak brand tertarik untuk menggunakan teknik pemasaran melalui influencer.

Berapa Rate Micro Influencer?

Nah, setelah mengetahui apa itu micro influencer dan kelebihan menggunakan jasanya. Kali, ini kita lanjutkan untuk membahas rate atau harga yang mereka tawarkan untuk mempromosikan sebuah produk di media sosial mereka.

Dalam menentukan harga jasa influencer, biasanya menggunakan istilah rate card influencer atau informasi harga. Yang biasanya influencer gunakan untuk memberikan informasi kepada suatu brand yang akan menggunakan jasanya.

Bukan hanya tentang harga, isi dari rate card sendiri merupakan gambaran demografis, engagement rate, kebijakan, serta ketentuan pilihan paket posting hingga hasil promosi yang pernah influencer jalankan dengan brand sebelumnya. Sama seperti portofolio, rate card adalah gambaran bagaimana brand bekerja sama dengan seorang influencer.

Untuk rate influencer tipe micro di media sosial Instagram biasanya berkisar Rp600.000,00. Untuk media sosial TikTok berkisar Rp200.000,00. Sedangkan di YouTube berkisar Rp500.000,00.

Meski begitu, tarif yang mereka tawarkan bisa saja berubah berdasarkan pertumbuhan jumlah pengikutnya. Tak jarang mereka juga banyak yang mematok harga sendiri, karena beberapa faktor, yakni pertumbuhan pengikut, engagement dan reach, serta scope of work.

Bagaimana Memilih Micro Influencer yang Tepat?

Beberapa kriteria yang perlu Anda tahu sebelum menggunakan jasa micro influencer adalah tampilan atau kesan pertama. Karena audiens lebih menyukai tampilan yang aesthetic.

Jadi, pastikan Anda memilih seorang influencer yang memiliki pemahaman yang baik dalam mengatur feed-nya. Hal ini menjadi modal utama yang bisa Anda percaya.

Selanjutnya, keberagaman. Selebgram pasti memiliki pengikut berdasarkan ketertarikan yang sama atau demografi yang sama. Biasanya, mereka akan memberikan data yang lengkap sebelum kerja sama.

Sehingga, brand bisa memprtimbangkan secara matang berdasarkan demografi atau ketertarikan. Kemudian, menyesuaikan dengan promosi yang akan Anda lakukan.

Terakhir, lingkar pertemanan. Selebgram biasanya memiliki komunitas mereka sendiri. Semakin baik lingkaran pertemanannya, semakin baik juga kualitas pengikutnya. Jika hal yang terjadi sebaliknya, maka brand perlu untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum bekerja sama.

Sudah Tahu Apa Itu Micro Influencer?

Kesimpulannya, micro influencer adalah pengguna media sosial yang memiliki jumlah followers di bawah 100.000, memiliki engagement rate cukup tinggi serta memiliki ketertarikan yang sama dengan pengikutnya. Semoga penjelasan diatas bermanfaat!

The post Micro Influencer: Pengertian, Kelebihan serta Ratenya appeared first on Boi Meningkat Manalu 2023.

Apa itu Brand Exposure? Definisi, Manfaat, dan Tips Meningkatkannya

Pernahkah Anda mendengar istilah brand exposure? Banyak orang mengira brand exposure dan marketing adalah hal yang sama. Namun sebenarnya, kedua hal ini cukup berbeda meskipun keduanya sama-sama dipakai untuk meningkatkan pendapatan suatu perusahaan.

Bagi Anda yang masih awam atau belum sepenuhnya paham tentang brand exposure, maka Anda sudah mengunjungi halaman yang tepat. Simak penjelasan lengkap tentang brand exposure berikut ini!

Apa itu Brand Exposure?

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata “es krim”? Mungkin banyak dari Anda yang akan berpikir sebuah brand es krim yang baru-baru ini terkenal yaitu “Mixue”.

Banyak orang di masa kini ketika ingin makan es krim, pasti memilih untuk mendatangi Mixue. Inilah salah satu bentuk brand exposure, yaitu menjadikan sebuah brand sebagai top of mind  bagi para target konsumennya.

Jika disimpulkan secara lebih rinci, brand exposure adalah sebuah aktivitas yang dilakukan untuk membuat sebuah brand dilihat, diperhatikan, dan dikenali oleh target  audiens atau target konsumen mereka.

Apabila sebuah brand mendapat banyak exposure, maka semakin besar juga customer base atau basis pelanggan, dan pastinya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

Perbedaan Marketing dan Brand Exposure

Banyak orang berpikir bahwa marketing dan brand exposure adalah sama, namun sejatinya kedua hal ini sangatlah berbeda. Tujuan brand exposure adalah untuk membuat nama perusahaan Anda dikenal oleh masyarakat.

Melakukan cara ini bisa dengan mengiklankannya, atau di era sosial media seperti sekarang bisa dilakukan dengan endorse ataupun membuat konten menarik sehingga orang mencari tahu tentang brand Anda.

Sementara, marketing adalah sebuah cara atau langkah yang dilakukan agar seseorang membeli produk dari Anda. Bisa dilakukan dengan cara mengiklankan suatu produk, endorse, atau juga selling door-to-door.

Intinya, marketing adalah cara yang Anda lakukan untuk menjual sebuah produk, sementara brand exposure adalah hal-hal yang dilakukan agar nama brand Anda lebih dikenal.

Manfaat Melakukan Brand Exposure

Kebanyakan brand owner berpikir bahwa marketing lebih penting daripada sebuah brand exposure, sehingga mereka fokus menjual produk dibanding membangun nama brandnya.

Kita ambil contoh, brand skincare masa kini banyak sekali melakukan endorse dengan influencer yang bahkan tidak jarang dari mereka melakukan overclaim, sehingga memunculkan citra buruk bagi sebuah brand.

Bandingkan dengan brand besar seperti Wardah yang sudah dikenal masyarakat dan memposisikan diri sebagai brand kosmetik halal di tengah masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Apakah Wardah membutuhkan endorse?

Tentu tidak! Tanpa endorse pun, Wardah sudah mampu menggaet para pembeli dengan mandiri. Itulah manfaat besar yang diberikan oleh sebuah brand exposure.

Ada beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan ketika meningkatkan exposure bagi Anda, khususnya brand owner. Manfaat dari teknik ini adalah sebagai berikut.

1. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen

Apabila nama brand Anda sudah besar dan dikenal banyak masyarakat, maka sudah pasti akan meningkatkan jumlah konsumen. Misalkan, setelah Anda membuat iklan untuk mendapat brand exposure, orang yang melihat iklan tersebut membeli produk yang Anda iklankan, dan mereka puas dengan produk Anda.

Maka, bukan tidak mungkin mereka akan menceritakan kepuasan produk Anda dengan menceritakan tentang brand Anda kepada orang lain di sekitar mereka. Orang-orang yang mendengar kehebatan produk Anda juga akan membeli juga sehingga konsumen Anda pun semakin bertambah.

2. Menumbuhkan Minat Audiens Pada Produk

Ketika nama sebuah brand dikenal secara baik di mata audiens, maka mereka pun akan berminat terhadap produk yang dijual. Kita ambil contoh, brand kosmetik besar seperti Wardah yang sejak awal mengekspos atau memperkenalkan dirinya sebagai brand skincare halal.

Apalagi, di kala awal Wardah muncul, ia secara konsisten menggunakan brand ambassador muslimah seperti Dewi Sandra. Hal itulah yang kemudian membuat banyak orang semakin tertarik dengan produk Wardah, khususnya wanita Indonesia yang sangat concern dengan produk halal.

3. Membuat Audiens Membeli Produk

Apabila audiens sudah tertarik dengan produk Anda, sudah pasti ia pun akan membeli produk Anda. Meskipun ia tidak langsung membeli secara langsung setelah melihat iklan, tapi mereka akan membeli dan kemungkinan besar akan terus membeli produk Anda.

4. Melakukan Up-selling dan Cross-selling dengan Mudah

Ketika brand Anda sudah dikenal oleh banyak orang dan banyak orang yang membeli serta puas dengan produk yang Anda pasarkan, maka akan lebih mudah bagi Anda melakukan up-selling dan cross-selling produk.

Kita ambil contoh brand skincare Wardah yang memiliki banyak sekali range produk. Misal, Wardah Lightening Series merupakan rangkaian produk perawatan wajah pertama dari Wardah. Kemudian, Wardah mengeluarkan rangkaian perawatan wajah lain Wardah Crystallure sebagai produk high-end mereka.

Karena namanya sudah dikenal, Wardah yang sukses dengan rangkaian Lightening Seriesnya, tentu menjadi lebih mudah menjual rangkaian Crystallure yang meskipun jauh lebih mahal. Kendati demikian, nama besar brand Wardah dan basis konsumennya yang sudah besar, membuat banyak yang suka dengan produk ini.

Bahkan tidak sedikit orang yang berlomba-lomba untuk jadi orang pertama yang mencoba produk baru Wardah. Itulah salah satu manfaat dari brand exposure.

Tips Meningkatkan Brand Exposure

Marketing mungkin bisa kita lakukan dalam sekejap mata, misalnya menawarkan produk A kepada si B, maka ada kemungkinan si B langsung membeli produk tersebut. Tapi, apakah si B tertarik dengan produk A? Apakah si B akan membeli lagi atau mengajak orang memakai produk A?

Belum tentu, bukan? Namun, lain halnya dengan brand exposure. Ketika seseorang sudah membeli suatu produk dari brand yang dia suka, kemungkinan besar dia akan loyal dan membeli semua produk yang dikeluarkan oleh brand tersebut.

Tidak jarang, mereka juga akan mengajak orang lain untuk menggunakan produk yang sama dengannya. Begitulah besarnya dampak dari brand exposure. Untuk itu, bagi Anda yang ingin meningkatkan exposure dari brand Anda, tips meningkatkan brand exposure adalah sebagai berikut.

1. Rutin Menjalankan CSR

CSR atau corporate social responsibility adalah salah satu cara agar brand Anda dikenal dan memiliki citra yang baik di masyarakat. Misalnya, Anda memiliki brand kosmetik yang menggunakan bahan-bahan alami, Anda bisa melakukan CSR kegiatan penanaman hutan.

Anda sebagai brand owner juga bisa aktif di komunitas-komunitas pecinta alam sebagai representasi dari brand Anda sendiri. Cara ini dilakukan untuk menanamkan visi misi perusahaan ke dalam benak masyarakat.

2. Buat Konten Menarik yang Menggambarkan Brand

Manfaatkan media sosial Anda! Tapi ingat, jangan sekedar membuat konten. Karena terkadang, konten yang asal-asalan seringkali tidak tepat sasaran kepada target audiens, meskipun dengan jumlah view yang cukup tinggi.

Buatlah konten menarik yang ‘relate’ dengan produk. Misalnya, Anda punya brand skincare dan target audiens Anda adalah karyawan. Anda bisa buat konten “Get Ready with Me” versi karyawan dengan menampilkan produk Anda di dalam video tersebut.

3. Melakukan Kolaborasi

Di masa sekarang ini, kolaborasi menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan, apalagi untuk sebuah brand kecil atau brand baru. Mengalahkan brand besar tentu jadi hal yang sangat sulit. Tapi, Anda tetap bisa melenggang di pasaran dengan melakukan kolaborasi yang strategis.

Misalnya, Anda sebuah brand kosmetik baru dan Anda punya pesaing-pesaing besat seperti Wardah, Make Over, dan bahkan brand-brand luar negeri. Cara paling mudah yang bisa Anda lakukan adalah konsisten melakukan kolaborasi.

Seperti yang dilakukan oleh brand-brand kosmetik lain seperti Dear Me Beauty. Alih-alih berkolaborasi dengan brand kosmetik lain, Dear Me Beauty justru berkolaborasi dengan brand makanan seperti KFC, Yupi, hingga Khong Guan untuk menghasilkan produk packaging yang unik.

Kolaborasi-kolaborasi yang tidak biasa seperti inilah yang akhirnya membuat nama brand Dear Me Beauty menjadi cukup dikenal di masyarakat Indonesia. Anda pun bisa meniru cara-cara ini untuk mendapat exposure dari konsumen brand lain yang Anda ajak berkolaborasi.

Konsistensi adalah Kunci dari Brand Exposure

Membangun nama sebuah brand agar menjadi top of mind bagi konsumen memang tidak bisa dilakukan dengan instan. Oleh karena itu, brand exposure adalah metode yang perlu dilakukan secara konsisten supaya orang-orang tertarik dan menggunakan produk dari brand Anda. Siapkah Anda menarik perhatian audiens?

The post Apa itu Brand Exposure? Definisi, Manfaat, dan Tips Meningkatkannya appeared first on Boi Meningkat Manalu 2023.

Apa Itu Content Plan? Contoh serta Cara Membuatnya

Content plan adalah bagian penting dalam dunia konten digital marketing yang tidak boleh Anda lewatkan. Hal ini karena dengan adanya perencanaan konten tersebut, Anda akan lebih mudah dalam mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Lantas, sebenarnya apa itu content plan? Bagaimana cara membuatnya yang benar? Yuk, simak ulasan lengkap tentang content plan di bawah ini, ya!

Apa Itu Content Plan?

Content plan adalah perencanaan dalam pengembangan konten, yang dilakukan agar tujuan perusahaan bisa tercapai. Proses perencanaan ini bisa dimulai dari menentukan jenis konten seperti apa yang ingin Anda buat, menggunakan platform apa, hingga waktu terbit atau tayangnya.

Proses perumusan content plan ini wajib Anda lakukan secara detail, agar mendapatkan output yang maksimal. Sebab, perencanaan konten mencakup pengumpulan berbagai aset-aset marketing dan data dari target pasar yang berperan penting bagi keberlangsungan suatu bisnis.

Penerapan content plan memang menjadi bagian yang sangat penting, khususnya dalam content marketing. Hal ini karena perencanaan konten tersebut dapat membantu Anda untuk lebih fokus melakukan cara-cara, agar tujuan bisnis bisa tercapai.

Umumnya, perencanaan konten ini berkaitan dengan engagement dan feedback konsumen. Oleh karena itulah, Anda harus melakukan sejumlah pertimbangan ketika merumuskannya.

Dengan kata lain, content plan adalah salah satu teknik dalam digital marketing yang wajib Anda lakukan pada setiap proses pembuatan konten. Baik itu konten untuk media sosial maupun website.

Mengapa Content Plan Itu Penting?

Para pebisnis pemula pasti bertanya-tanya, mengapa membuat content plan menjadi sebuah keharusan dan bersifat penting? Sebenarnya, content plan ini memiliki berbagai manfaat yang bisa Anda rasakan, jika diterapkan pada suatu bisnis.

Makanya, tak heran jika banyak pelaku bisnis yang percaya bahwa perencanaan konten bersifat krusial. Adapun berbagai manfaat content plan adalah sebagai berikut:

1. Membuat Proses Penyusunan Konten Jadi Lebih Konsisten

Salah satu manfaat pertama dari pembuatan content plan adalah dapat membuat proses penyusunan konten menjadi lebih konsisten. Hal ini terjadi karena pada perumusan konten, Anda sudah mencantumkan jadwal dan juga waktu secara mendetail.

Dengan begitu, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk melakukan posting konten tersebut sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah tersusun dengan jelas.

2. Memperjelas Alur Pendistribusian Konten

Dalam content marketing, perencanaan konten ini juga dapat membantu memperjelas alur pendistribusian konten, lho. Jadi, nantinya Anda bisa tahu dengan jelas kapan dan dimana konten tersebut akan disebarluaskan. Hal ini tentu saja berkaitan dengan pembuatan jadwal yang sudah Anda tetapkan sejak awal sebelumnya.

3. Membuat Performa Konten Jadi Lebih Efektif

Manfaat content plan bagi bisnis yang terakhir adalah dapat membuat performa konten menjadi lebih efektif. Pada dasarnya, penyusunan perencanaan konten ini akan menyesuaikan aspek-aspek yang sesuai dengan target pasar.

Oleh karena itulah, proses perumusannya telah melalui sejumlah pertimbangan yang matang. Dengan begitu, maka konten yang dihasilkan pun akan memiliki performa yang lebih maksimal dan efektif menyasar target pasar bisnis.

Misalnya, jika target pasar bisnis Anda adalah pekerja kantoran, maka bisa mengunggah konten di jam makan siang atau setelah jam kerja mereka. Pada waktu-waktu tersebut, Anda bisa mendapatkan performa konten yang lebih besar.

Contoh Content Plan

Sebenarnya, sekarang ini banyak sekali contoh content plan yang bisa Anda temukan di internet. Bahkan, ada juga contoh content plan yang tersedia secara gratis. Nah, berikut ini adalah beberapa contohnya yang bisa Anda gunakan:

1. HubSpot

HubSpot merupakan salah satu platform marketing terbaik kelas dunia yang sudah banyak digunakan oleh banyak perusahaan di berbagai bidang. Secara umum, platform marketing ini digunakan untuk membantu menganalisis konten dengan template yang sudah ada.

2. HootSuite

HootSuite menjadi contoh content plan lainnya yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan performa konten. Platform marketing yang satu ini berfungsi untuk mengatur konten yang akan diunggah di beberapa media sosial. Contohnya seperti Twitter, Facebook, LinkedIn, WordPress, dan lain sebagainya.

Cara Membuat Content Plan yang Efektif

Setelah menyimak penjelasan tentang apa itu content plan dan contohnya, berikut adalah panduan cara membuat content plan yang efektif dan bisa Anda ikuti:

1. Menentukan Target Audiens

Hal pertama yang wajib Anda lakukan saat membuat content plan adalah dengan menentukan target audiens. Dengan kata lain, Anda harus memahami siapa target pasar bisnis Anda, yang nantinya akan melihat konten tersebut.

Agar dapat mengetahui target audiens, Anda dapat mengumpulkan data pelanggan yang pernah menggunakan produk dan/atau layanan bisnis Anda. Cara ini terbukti dapat membantu Anda dalam memahami kebutuhan target pasar.

Namun, perlu Anda pahami juga bahwa satu jenis konten tidak selalu efektif dengan semua audiens. Artinya, Anda tidak bisa mengandalkan satu jenis konten untuk menjangkau audiens di seluruh platform.

Oleh karena itu, Anda perlu menyesuaikan jenis konten yang bisa diunggah sesuai dengan platform media sosial yang digunakan.

2. Menentukan Tema Konten

Langkah selanjutnya dalam pembuatan content plan adalah menentukan tema konten. Proses penentuan tema ini harus menyesuaikan dengan ciri khas dan niche dari brand bisnis yang Anda jalani.

Jika sudah berhasil menentukan tema, nantinya Anda akan lebih mudah dalam merumuskan hal-hal apa saja yang harus ada dalam perencanaan konten tersebut.

3. Melakukan Riset Topik

Riset menjadi bagian yang tak kalah penting dalam proses perencanaan konten. Makanya, Anda juga harus melakukan riset terhadap topik, yang nantinya akan diulas lagi secara mendetail.

Misalnya, Anda berencana untuk membuat konten artikel di website, maka bisa melakukan riset keyword sesuai dengan produk yang akan ditawarkan. Biasanya, jika konten yang Anda buat memberi manfaat bagi pembaca dan informatif, maka engagement yang diperoleh akan meningkat secara otomatis.

4. Menetapkan Platform yang akan Digunakan

Selanjutnya, sangat penting bagi Anda untuk menetapkan platform atau media yang akan digunakan untuk mengunggah konten. Hal ini karena pada setiap platform memiliki ketentuan dan karakteristiknya masing-masing. Jadi, pastikan Anda telah memahami karakteristik platform yang digunakan sebelum mengunggah konten, ya.

Apabila Anda sudah selesai menentukan platform yang akan digunakan, selanjutnya bisa langsung memilih jenis-jenis konten yang cocok untuk diunggah pada platform tersebut.

Sebagai contoh, platform Instagram yang mayoritas penggunanya adalah anak muda. Jika menggunakan platform ini, maka Anda harus membuat konten yang kekinian dan up to date dengan tren terbaru. Kemudian, Anda bisa mengemasnya dalam bentuk video reels, Instagram Story, ataupun unggahan feeds dengan desain menarik.

5. Menentukan Jenis Konten yang akan Dibuat

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, Anda perlu menentukan jenis konten yang akan dibuat pada platform tersebut. Dalam content marketing, jenis konten ini bergantung dari tahapan marketing funnel yang Anda targetkan.

Sebab, setiap jenis konten akan dikelompokkan ke dalam tiga tujuan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan selengkapnya yang bisa Anda simak:

a. Brand Awareness

Tujuan pertama dalam pembuatan konten bisnis adalah untuk meningkatkan brand awareness. Pembuatan konten ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pasar terhadap merek bisnis.

Jika ingin membuat konten brand awareness, maka Anda dapat menerapkan top of the funnel atau TOFU. Dengan begitu, maka brand bisnis Anda dapat tampil maksimal, sehingga mampu menarik perhatian audiens.

Dengan menerapkan top of the funnel, Anda juga dapat memberikan pengetahuan ke audiens terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan produk dan merek bisnis.

Tak hanya itu saja, Anda bisa sekaligus menampilkan nilai perusahaan, menampilkan fungsi produk, dan juga menyajikan informasi sebagai wujud solusi terhadap permasalahan audiens.

b. Conversions

Pada dasarnya, jenis konten yang Anda sajikan juga harus memuat tujuan conversions, agar jumlah penjualan bisa meningkat. Pembuatan jenis konten seperti ini akan menggunakan konten bottom of the funnel atau BOFU.

Nantinya, diharapkan target audiens bersedia untuk mengambil tindakan ataupun membeli produk yang Anda tawarkan. Melalui konten seperti ini, Anda bisa melakukan penjualan secara langsung.

Dengan begitu, audiens pun semakin yakin bahwa produk Anda merupakan solusi yang tepat bagi mereka.

c. Keyword Ranking

Terakhir, konten yang Anda buat dalam content plan harus bertujuan untuk meningkatkan jumlah dari keyword ranking. Jadi, nantinya akan lebih mudah bagi Anda untuk mengarahkan organic traffic melalui search bar yang ada di Google.

Oleh karena itulah, bisa dibilang bahwa konten yang dimuat tidak hanya tentang cara untuk menjual brand suatu produk kepada target audiens. Akan tetapi, cenderung lebih fokus pada bagaimana cara menjual konten tersebut di halaman Google.

Dengan kata lain, jenis konten ini bertujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dicari oleh target audiens di Google dengan menggunakan keyword tersebut.

6. Menetapkan Penanggung Jawab Konten

Proses eksekusi content plan tidak bisa berjalan maksimal, jika tidak ada penanggung jawab yang mengatur segala kebutuhan konten. Oleh karena itulah, Anda wajib menetapkan seorang penanggung jawab.

Nantinya, orang tersebut akan bertanggung jawab pada produksi konten. Segala proses, mulai dari mengatur hingga mengontrol keseluruhan aktivitas pembuatan konten akan menjadi tugasnya.

7. Membuat Content Calendar

Cara terakhir yang harus Anda lakukan dalam membuat content plan adalah dengan membuat content calendar. Langkah terakhir ini tentu saja berkaitan erat dengan waktu unggah dari konten-konten yang sudah Anda buat sebelumnya.

Perlu Anda pahami, bahwa waktu pengunggahan konten di setiap platform dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap engagement yang dihasilkan.

Sebagai contoh, pada beberapa konten untuk media sosial cenderung mendapatkan engagement yang tinggi, ketika diunggah pada jam istirahat makan siang atau di akhir pekan.

Agar penerapannya lebih mudah, Anda dapat membuat worksheet yang di dalamnya berisi jadwal, prioritas konten, deadline, platform, hingga konfirmasi status. Namun, sebenarnya komponen tersebut masih bisa Anda sesuaikan kembali dengan kebutuhan pembuatan konten bisnis Anda.

Sudah Paham Tentang Content Plan?

Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang content plan. Mulai dari pengertian hingga contoh content plan yang menarik untuk Anda ketahui lebih jauh. Dengan membuat perencanaan konten tersebut, maka diharapkan Anda akan lebih mudah dalam memantau engagement dan perkembangan platform bisnis.

The post Apa Itu Content Plan? Contoh serta Cara Membuatnya appeared first on Boi Meningkat Manalu 2023.

Prosesor Quad Core vs Octa Core: Apa Perbedaan Nyata?

Halo Sobat IT! Prosesor Quad Core vs Octa Core: Apa Perbedaan Nyata?Prosesor Quad Core dan Octa Core merupakan dua jenis prosesor yang serin...